Kamis, 04 September 2008

OSPEK (SKETSA 2008) "MEMBENTUK PRIBADI BANGSA"

Meski OSPEK (SKETSA 08) telah berjalan, namun saya ingin sampaikan karena semua orang pasti punya argumen. Setidaknya bisa buat bahan pertimbangan buat kita untuk menyusun bayangan bagaimana SKETSA kita nanti ke depan. Saya berharap dengan adanya silang argumen, kita bisa saling melengkapi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan asalkan setiap orang mau berfikir serta bertindak profesional dan dewasa.

Dari tahun ke tahun, bisa kita lihat bahwa panitia-panitia kita di SKETSA cenderung ikut-ikutan tahun lalu. Ada bentak-bentakkan, ada tugas yang membuat maba tidak tidur semalaman...

Padahal keesokan harinya ada materi/kegiatan SKETSA ( tidak heran kalau maba pada ngantuk dan tidak masuk materinya..), mana dibentak-bentak lagi. Belum disuruh yel-yel untuk sesuatu tujuan yang tidak jelas.

Orang-orang panitia yang katanya nyuruh-nyuruh disiplin justru jadi orang yang kadang tidak disiplin. Datang telat, mana tampangnya sangar-sangar lagi...

Apa yang akan saya katakan disini sungguh lucu. Anda mungkin akan berkata “ yang penting kan esensi yang dikatakan, bukan siapa yang mengatakan”. Kalau mau jujur-jujuran, maba kita akan tertawa sendiri “kakak-kakak ini lucu, saya disuruh begini tapi dia tidak begitu” (buktinya bisa kita tanyakan pada diri sendiri, pada masing-masing pribadi senior sendiri yang pernah mengalami SKETSA sebelumnya...).

MAAF...

Tapi kalau mau membuat orang lain mau melakukan apa yang Anda inginkan, bukan dengan memberi perintah. Tapi dengan memberikan CONTOH. Sekali lagi dengan CONTOH atau suri tauladan yang baik dan benar BUKAN SANDIWARA semata. Kalau dosen-dosen Matematika Anda menjelaskan dari awal sampai akhir tanpa contoh, saya yakin Anda tidak akan faham dengan kuliah tersebut.

Untuk mewujudkan orang-orang yang baik, maka disini di butuhkan orang-orang yang lebih baik dari mereka. Jangan seperti kucing mengajari macan? Lucu bukan? Tidak usahlah kita berlindung dibalik kepedulian, karena kepedulian dari orang-orang yang salah yang dijalankan dengan cara-cara salah (kalau ada panitia yang mengatakan “saya salah, tapi saya peduli agar maba tidak lebih salah dari kita”)...menurut saya itu justru akan menghasilkan produk yang lebih buruk dari sebelumnya.

Saya hargai kalau niatnya memang begitu, tapi maaf, cara Anda salah, sangat salah karena bertentangan dengan kaidah-kaidah dasar psikologi manusia. Butuh cari baik untuk menghasilkan orang-orang yang lebih baik.

Kalau pun mau menyatukan sebuah kelompok, apakah lantas harus dengan kekerasan dari para seniornya?.yang dimaksud KEKERASAN disini, saya kutip dari sebuah sumber dari salah satu situs di google.com. adalah :

1. melakukan tindakan atau mengucapkan kata-kata/umpatan kotor/tidak senonoh dan/atau umpatan-umpatan lain yang bisa merendahkan harkat, derajat, martabat, dan hak azasi manusia.

2. melakukan tindakan kekerasan phisik dan/atau psikologis yang bisa menyebabkan rasa sakit phisik dan psikologis.

3. melakukan tindakan kekerasan phisik dan/atau psikologis yang bisa menyebabkan rasa sakit secara phisik dan psikologis yang sampai menyebabkan cacat phisik baik sementara atau permanen sampai dengan menyebabkan kematian.

4. memberikan penugasan yang pengerjaannya/penyelesaiannya di luar batas kemampuan.

5. melakukan kegiatan di luar waktu dan kegiatan OMB dalam hal ini adalah kegiatan SKETSA yang telah di tetapkan.

Itulah diantaranya yang saya maksud kekerasan. Dan saya rasa tidak perlu dengan cara-cara kekerasan/pressing dalam rangka membimbing maba kita agar memiliki rasa persatuan dan attitude.

Persatuan yang seperti ini, hanyalah persatuan yang menurut saya semu. Bersatu karena sama-sama memiliki kesamaan agar bisa survive dari senior-senior yang bertampang sangar-sangar itu tadi.

Dan menurut saya, kekerasan baru kita perlukan ketika kita terlebih dahulu dizalimi.

Kekerasan/pressing bukan solusi untuk meraih kebersamaan, tim yang solid, dan attitude dari maba kita. Melainkan CONTOH atau teladan dari kita semua para seniornya. Yang menjadi tontonan serta tuntunan bagi maba dalam beradaptasi di kampus tempat mereka belajar dilingkungan yang baru.

Tim yang solid dari para senior selaku panitia SKETSA dibangun atas dasar kesamaan visi dan tujuan. Bukan kesamaan bentakan. OK lah dengan bentakan saya akui itu memang cukup untuk membuat persatuan. tapi apabila tidak ada bentakan lagi? saya tak yakin persatuan itu masih bisa kokoh. sekali lagi, dengan metode ini hanya akan menimbulkan persatuan akibat adanya MUSUH BERSAMA. lepas itu? nggak ada lagi? dan sedikit demi sedikit itu mulai terkikis.

Harusnya orang- orang yang terjun untuk mengurusi kegiatan SKETSA adalah orang-orang yang the best dibidangnya, orang-orang yang kompeten, penampilan rapi, orang-orangnya bijak dan punya wibawa. Jadi disegani bukan ditakuti.

Pokoknya cara-cara macam itu harus dihapus dari bumi DESPRO khususnya umunya di semua HMJ yang ada di ITS, bahkan di seluruh bumiu nusantara tercinta ini.

Nyuruh orang jangan telat, jangan membantah, tapi dia sendiri ngelakuin. Kaya anak kecil lagi nyanyi bintang kecil,padahal tuh bintang hakikatnya gede di langit sana.PICIK.

Kalau saya mau ngomong secara lebih luas lagi, banyak tuh pejabat-pejabat mantan aktivis dulu, malah korupsi. Cobalah melihat pendapat orang lain dan bukti-bukti kenyataan di luar sana. Agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi.

SAYA NULIS INI BUKAN BERMAKSUD MENJELEK-JELEKKAN,TAPI SAYA CINTA PADA JURUSAN INI, PADA KAMPUS INI, PADA PENDIDIKAN INDONESIA, PADA BANGSA KITA YG SEDANG SAKIT. KADANG BICARA BENAR ITU MENYAKITKAN DAN DIMUSUHI BANYAK ORANG.

TAPI MENGUTIP FISIKAWAN BESAR INGGRIS ISAAC NEWTON YANG BERANI MEMBANTAH ARISTOTELES DAN PLATO (FILSUF TERBESAR YUNANI) :

"PLATO ADALAH TEMANKU, ARISTOTELES JUGA TEMANKU,TAPI KEBENARAN ADALAH TEMAN SEJATIKU" .

Maaf kalau ada yang merasa tersinggung atau marah karena pendapat ini.Sekali lagi, temanku jutaan tapi Kebenaran adalah teman sejatiku.

Mari kita berbenah diri bersama-sama saling mengingatkan dan mengarahkan. Niscaya kejayaan akan bangkit dari tangan orang-orang yang berani menghadapi cobaan dan rintangan demi perubahan ke arah yang lebih baik.

Inilah peran kita selaku mahasiswa.

“We’ll always lose till we realize that the only way to get success is far away from joy..”

HIDUP MAHASISWA!!!

Kritik dan saran :

Heri Hermawan

Desain Interior 2006

085731316846

1 komentar:

  1. minta komentar nya dunk....demi perbaikan tradisi ospek di negeri kita neh...makasi..buat semuanya...

    BalasHapus

mohon komentar nya ya